Begitulah maka aku pun pernah jadi buah harap mereka. Buah cakap yang manis didengar dari gadis dan ibu-ibu di kampung. Tiap kali kalau kebetulan aku lewat di muka rumah mereka, dari celah-celah kerai menjeling beberapa mata jelita. Dan tak jarang aku dapat gangguan ibu-ibu yang suka menyindir.
Aku rindu rumahnya para Nabi. Tempat di mana mereka berpijak teguh. Tempat di mana cahaya Ilahi bersinar terang. Tempat di mana Nur Muhammad memandu langkah. Aku rindu Masjidil Haram, Ka'bah suci. Tempat Kiblat seluruh umat Islam. Tempat yang selalu memanggil menjalankan ibadah. Tempat yang menenangkan jiwa dan hati yang gelisah. Aku rindu
Saat kita masih kecil. Ayah selalu memberi kata-kata mungil. Berisikan makna berhati-hati. Supaya kita selamat di akhir nanti. Dalam senyum ayah yang sudah layu. Terselip nafas mengaharu kalbu. Tetes demi tetes air liur. Menyuruh kita untuk selalu jujur. Dalam perjuangan untuk menafkahi keluarga.
Berikut beberapa caption rindu yang menyentuh hati. 1. "Ketika kamu merasa ingin menyerah, ingat mengapa kamu bertahan begitu lama." 2. "Kenangan tentangmu seperti rumah bagiku. Jadi, setiap kali pikiranku mengembara, ia selalu menemukan jalan untuk kembali padamu." - Ranata Suzuki. 3.
4.8. ( 8) Ada satu hal aneh yang dilakukan ibu ketika dirinya diserang rindu. Wanita itu akan mengambil sebuah batu di sungai yang berada tidak jauh dari rumah kami. Lalu, dari tepi sungai itu ibu akan memilih sebuah batu yang menyerupai telur. Namun, bila tidak ada batu yang demikian, ibu hanya memilih batu biasa tanpa mempermasalahkan bentuknya.
Kini aku sudah jauh dari ibu dan kerinduan selalu menghampiriku. Disaat-saat seperti inilah, aku biasanya menyanyikan puisi rindu untuk ibu. Meskipun tidak bertemu, namun dengan adanya puisi-puisi rindu ibu setidaknya rasa rindu ini sedikit terobati. Inilah salah satu puisi rinduku untuk ibu.
Baca Puisi Rindu Ibu A. Samad Said at 9:48 AM Label: aktiviti KANAK-KANAK pelbagai kaum berumur 7 hingga 13 tahun dipelawa mengambil bahagian dalam acara Baca Puisi Rindu Ibu di Perpustakaan Raja Tun Uda, Persiaran Bandaraya, Shah Alam pada Ahad, 8 April 2007, bermula 10 pagi.
Pada kesempatan kali ini Cerita Dewasa Terbaru, Disetubuhi Oleh Anak Kecil – Namaku Veronika. Aku adalah seorang ibu rumah tangga. Usiaku 42 tahun. Suamiku namanya Prasetyo, umur 47 tahun, seorang pegawai pemerintahan di kota B. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu
wEyjv. rror3lgbk0.pages.dev/442rror3lgbk0.pages.dev/100rror3lgbk0.pages.dev/169rror3lgbk0.pages.dev/345rror3lgbk0.pages.dev/44rror3lgbk0.pages.dev/132rror3lgbk0.pages.dev/96rror3lgbk0.pages.dev/268
puisi rindu ibu di kampung