TULUNGAGUNG- Hari pertama pelaksanaan penerimaan peserta didik baru PPBD online untuk jenjang SMP di Kota Marmer membeludak, kemarin 25/6. Ratusan pendaftar langsung memadati dan antre panjang di sekolah pilihan masing-masing. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Tulungagung, sejak pukul ratusan lulusan kelas VI SD tahun ini tersebut, berdatangan ke sekolah favorit termasuk, di SMPN 1 Tulungagung, SMPN 2 Tulungagung, dan SMPN 3 Tulungagung. Mereka datang tidak sendirian, melainkan dengan masing-masing orang tua. Para siswa dan orang tua rela berdesak-desakan guna dapat antrean username dan password yang nantinya digunakan untuk daftar. Wajar jika pagi sudah ramai pada sore sudah terlihat jumlah pendaftar di setiap sekolah favorit. Dari data di word elektrik brozer web resmi PPDB Kabupaten Tulungagung dengan alamat hingga pukul pagu masing-masing sekolah sudah terpenuhi dengan nilai ujian sekolah berstandar nasional USBN yang berbeda-beda. Di SMPN 1 Tulungagung nilai tertinggi 294,16 dan terendah 277,42; di SMPN 2 Tulungagung tertinggi terendah 273,22; di SMPN 3 Tulungagung tertinggi 286,07, terendah Wakil Kepala SMP 1 Tulungagung Sa’diyatul Munawaroh mengatakan, rata-rata calon pendaftar dari luar zonasi yang memanfaatkan nilai USBN. “Tidak menutup kemungkinan jika yang masuk zonasi dan memiliki nilai baik ikut daftar,” jelasnya. Untuk jumlah pendaftar yang diterima dari jalur online 15 persen atau 53 peserta. Selain itu, jalur prestasi dan kemaslahatan 15 persen. Terakhir jalur zonasi 70 persen. “Untuk pagu keseluruhan yang kami terima sebanyak 352 siswa, dengan 11 rombongan belajar rombel, masing-masing rombel 30 siswa,” jelasnya. Dia menambahkan, hingga pukul jumlah pendaftar mencapai 150 peserta. Namun, ranking terus berlanjut sesuai dengan pendaftaran yang masuk, dan otomatis bergeser sesuai dengan nilai pendaftar. “Jadi setiap detik, setiap menit saat ada registrasi masuk, otomatis akan bergeser, jika baik akan berada di atas, dan bawah itu masuk pilihan dua,” ungkapnya. Di tempat lain, Kepala SMP 3 Tulungagung Amri mengaku, jumlah pendaftar ke sekolahnya melebihi pagu. Mulai pukul kuota 53 siswa terpenuhi. Namun, posisi ranking terus berjalan dan menyeleksi sesuai nilai tertinggi.