Selainitu, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi keris.
Apa arti kata dari otoriter? [otoriter] Arti otoriter di KBBI adalah berkuasa sendiri; sewenang-wenang. Contoh tindakan yang otoriter. Apa yang dimaksud dengan otoriter dan contohnya? Apa itu Kepemimpinan otoriter authoritarian leadership adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin menegakkan ketaatan ketat dan menuntut kepatuhan tanpa pertanyaan. … Contoh pemimpin otoriter termasuk Benito Mussolini, Adolf Hitler, Kim Jong-un, dan Richard Nixon. Di Indonesia, rezim Soeharto juga dianggap otoriter. Pemimpin yang otoriter itu seperti apa? Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Apa yang dimaksud dengan negara otoriter serta ciri cirinya? Negara otoriter adalah sebuah negara yang menempatkan kekuasaan kepada seseorang atau sebuah lembaga pada negara tersebut serta tidak memberikan ruang bagi pihak lain untuk menyampaikan kritik atau bahkan pendapat terkait pelaksanaan kekuasaan tersebut. At least itu artinya apa? Jika frasa at least diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya menjadi, “setidaknya” atau “sekurang-kurangnya”. Apa lawan kata dari otoriter? Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, antonim kata otoriter adalah relatif, moderat, demokratis, nisbi. Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Apa saja contoh dari gaya kepemimpinan? Contoh Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Delegatif. … Kepemimpinan Birokrasi. … Kepemimpinan Otokratis. … Kepemimpinan Partisipatif. … Kepemimpinan Transaksional. … Kepemimpinan Transformasional. … Kepemimpinan Melayani Servant … Kepemimpinan Karismatik. Apa yang dimaksud diktator dan otoriter? Diktator adalah seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memutuskan dan mengambil kebijakan berdaasrkan pikirannya sendiri tanpa mendengar pendapat dari siapapun. … Kepemimpinan Demokratis adalah gaya kepemiminan yang memberikann wewenang scara luas kepada bawahan. Bagaimana cara menghadapi pemimpin yang otoriter? 7 Cara Hadapi Atasan Otoriter Jangan terlalu diambil hati. Apapun yang dikatakan atasan, ambil saja bagian yang positifnya. … Bersikap ramah. Tak ada salahnya menebar senyum atau menyapa atasan. … Tunjukkan prestasi kerja. … Berani mengambil sikap. … Beri ucapan. … Bersikap profesional. … Komunikasi. 4 Apr 2015 Apa saja ciri-ciri dari kekuasaan otoriter? 10 Ciri–ciri Negara Otoriter yang Ada di Dunia Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama. … Tidak Dihargainya HAM. … Tidak Adanya Pemerataan Infrastruktur. … Oganisasi Baru Selalu Dicurigai. … Kekuasan Tertinggi Berada di Tangan Pemimpin. … Selalu Bermasalah Dengan Rakyatnya. … Tidak Adanya Pemilihan Umum. Apa yang dimaksud dengan otoriter dan totaliter? Totaliter menggunakan kepemimpinan kenabiannya untuk mengusir orang, sedangkan otoriter menggunakan partai politik, organisasi massa, dan propaganda lainnya untuk membuat orang mengikutinya. Kapan kata at least digunakan? Pengertian At Least Di antaranya adalah Mengulangi apa yang telah kita katakan untuk menegaskannya. Digunakan untuk menyatakan suatu hal yang positif di dalam situasi yang tampaknya negatif. Kata ini juga dapat ditambahkan adverb of degree “very” menjadi at the very least untuk memberi penekanan lebih. Literally artinya apa sih? Dalam bahasa Inggris, literally termasuk adverb atau kata keterangan. Dalam bahasa Indonesia, secara umum literally diartikan sebagai harafiah’, atau arti secara literal.
13.2 Untuk mengetahui keadaan pers dalam suatu negara yang diperintah secara otoriter. 1.3.3 disebut Negara itu berdasarkan kedaulatan rakyat. Istilah umum yang dipakai adalah Negara demokrasi. Menurut teori otoriter hakekat manusia ialah bahwa manusia hanya dapat mencapai potensi sepenuhnya jika ia menjadi anggota masyarakat. Sebagai - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, Busyro Muqqodas, meringkus situasi Indonesia sepanjang periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebagai berikut "Otoritarianisme gaya baru atau neoauthoritarianism."Dalam sebuah diskusi daring, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi KPK itu memberikan contoh bagaimana demokrasi mundur di era Jokowi. Salah satunya soal penempatan banyak polisi ke dalam instansi-instansi pemerintahan. "TNI berhasil dibersihkan dari dwifungsi, sekarang multifungsi dilakukan oleh Polri." Beberapa lembaga negara yang dipimpin perwira polisi, baik yang masih aktif atau sudah pensiun dini, di antaranya KPK, Badan Intelijen Negara, Badan Urusan Logistik, Badan Narkotika Nasional, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, hingga Kementerian Dalam Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, lembaga yang rutin mengeluarkan kajian sosial sejak Orde Baru, mengatakan setidaknya ada empat indikator sebuah negara atau sistem pemerintah bisa disebut otoriter. Indikator-indikator itu diambil dari buku terbaru Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, How Democracies Dies, yang terbit 2018 lalu. Ironisnya, Indonesia sudah memenuhi keempat indikator itu, kata Wijayanto. Indikator pertama adalah adanya penolakan atau setidaknya memiliki komitmen yang lemah terhadap aturan main yang demokratis. Kata Wijayanto, hal tersebut terlihat ketika Jokowi menginstruksikan kepala daerah hingga tentara untuk mengampanyekan kebijakan pemerintah dan meminta mereka menangkal banyak kabar palsu terkait dirinya sebelum Pilpres lain adalah ada upaya memobilisasi kepala daerah hingga Polri untuk mendukung petahana. "Kombinasi antara mobilisasi pejabat sipil dan aparat militer atau penegak hukum adalah tipikal bagaimana seorang incumbent maju untuk kembali terpilih," kata Wijayanto kepada reporter Tirto, Selasa 16/6/2020. Contoh lain terjadi pada Desember 2019. Ketika itu muncul wacana dari parpol pendukung Jokowi mengenai amandemen UUD yang memungkinkan presiden menjabat tiga periode. Saat itu Jokowi hanya marah tanpa melakukan hal-hal lebih kedua adalah pemberangusan oposisi. Dalam konteks ini, Wijayanto mengatakan Jokowi melakukan itu pertama-tama dengan memberikan Gerindra-partai oposisi utama dalam Pilpres 2019-dua kursi menteri. Akibatnya oposisi lain, yaitu Demokrat, PAN, dan PKS jadi tak punya taji di legislatif. Suara mereka timpang dibanding koalisi partai pendukung pemerintah. Manuver ini semakin kentara ketika partai koalisi pemerintah merevisi UU MD3 dan menambah kursi pimpinan MPR. Dampaknya, lebih banyak partai berkesempatan mendapat jatah kursi, merapat ke kekuasaan, dan tak lagi jadi selanjutnya relatif lebih berdampak langsung ke sipil memberi toleransi atau bahkan menganjurkan kekerasan aparat ke warga. Hal ini juga terjadi di era Jokowi, kata Wijayanto, contohnya kasus gerakan Reformasi Dikorupsi pada September 2019. LBH Jakarta menyebut pendekatan polisi saat menangani aksi massa saat itu "adalah pendekatan represif, kekerasan."Contoh lain selain yang disebut Wijayanto adalah aksi berujung kerusuhan pada 21-23 Mei. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM mengatakan ada 10 orang tewas dalam peristiwa tersebut, empat di antaranya masih anak-anak di bawah 18 tahun. Delapan orang tewas karena tertembak peluru tajam. Latar belakang inilah yang kemudian membuat Kontras dan YLBHI sama-sama menilai kekerasan oleh aparat makin menjadi-jadi di era Jokowi. Mereka pun mendesak pemerintah untuk segera mereformasi Polri terakhir juga berdampak luas ke warga sipil, yaitu kesediaan penguasa untuk membatasi kebebasan sipil, termasuk media. Menurut Wijayanto, beberapa ukuran kebebasan sipil yang dikekang dan dilanggar di era Jokowi adalah pelarangan dan razia buku, pembubaran dan teror terhadap diskusi kritis, membubarkan paksa dan penangkap peserta demonstrasi isu Papua, hingga peretasan dan penyadapan para aktivis pro demokrasi."Terjadi kesepakatan di antara setidaknya selusin ilmuwan politik dari dalam dan luar negeri bahwa Indonesia sedang mengalami proses kemunduran demokrasi yang dirumuskan dalam berbagai istilah, dari mulai kemunduran regression, decline, back sliding hingga putar balik ke arah otoritarianisme authoritarian turn dan otoritarianisme baru neoauthoritarianism," tersebut terjadi secara perlahan sejak 2016 dan terus berlanjut dalam gradasi yang lebih serius setelah Pemilu 2019, ditandai dengan contoh-contoh yang tadi sudah disebut dari mulai diabaikannya aturan main demokratis hingga hilangnya oposisi di parlemen. Jika itu masih kurang, Wijayanto menambahkan sejak dua tahun terakhir rezim Jokowi sangat mudah mengintervensi benteng kebebasan akademik kampus. Salah satu bentuk intervensinya adalah arahan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kementerian ini sekarang dilebur agar rektor mengimbau para mahasiswa dan dosen tidak turun ke jalan. "Tergerusnya kebebasan akademik hari-hari ini," simpul Wijayanto, "merupakan penanda kemunduran demokrasi terburuk yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak reformasi politik 1998 dan putar balik ke arah otoritarianisme." "Tidak Mudah Berlaku Otoriter" Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden KSP Donny Gahral Adian mengatakan "pasca reformasi, siapa pun [presiden] termasuk Jokowi tidak mudah berlaku otoriter." "Sulit presiden berlaku otoritarian karena [kerja] diawasi DPR, LSM, ormas. Jadi pengawasnya banyak," katanya, Senin 15/6/2020. Meski demikian, ia menegaskan Jokowi percaya bahwa hak-hak sipil politik "mensyaratkan hak-hak ekonomi-sosial-budaya" seperti "pendidikan, kemakmuran, melalui berbagai skema bantuan sosial." Donny bilang, "Pak Jokowi tetap berkomitmen untuk menegakkan HAM, menghormati hak-hak dasar, menghormati kebebasan-kebebasan dasar warga terutama kebebasan hak-hak sosial ekonomi. Dengan kata lain, menurut Donny, pemerintahan Jokowi lebih memprioritaskan hak ekosob ketimbang sipol. Pemenuhan hak ekosob jadi prasyarat alias pondasi bagi pemenuhan hak sipol. Pernyataan ini tidak menjawab pokok masalah karena kecenderungan otoriter sebagaimana yang diungkapkan Busyro dan dielaborasi lebih jauh oleh Wijayanto ada di ranah sipil-politik. Ini terkait bagaimana orang-orang biasa berani mengkritik pemerintahnya sendiri tanpa takut dikriminalisasi, bukan apakah perut dan kebutuhan dapur masyarakat dipenuhi pemerintah. Kritik serupa sempat dilayangkan aktivis HAM Haris Azhar saat mengomentari debat Pilpres 2019. Ketika itu Haris bilang Jokowi hanya fokus membahas isu ekosob dan terang-terangan meninggalkan hak sipol."Hak sipil dan politik dan ekososbud itu tidak bisa dipisahkan, harus dipenuhi dalam satu kesatuan," katanya saat itu. - Politik Reporter Haris PrabowoPenulis Haris PrabowoEditor Rio ApininoPengertianDiktator. Diktator adalah pemimpin sebuah negara yang diperintah oleh otoriter / tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya diktator naik takhta dengan paksa, sering dengan kudeta. Tapi ada juga seorang diktator yang naik takhta secara demokratis. Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler.
Perbedaan negara Demokrasi dan negara Otoriter Jelaskan perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter! Ini tugas mandiri, pelajaran kelas 11 dan 12, Sekolah Meeangah Atas SMA, materi PPKn. Secara sederhana, perbedaannya negara demokrasi memiliki bentuk pemerintahan berdasar pada kedaulatan rakyat, itulah kenapa kita di Indonesia sering mendengar dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sedangkan negara otoriter lebih terkesan tidak mementingkan kepentingan rakyat, melainkan kepentingan satu individu pemimpin saja. Perbedaan negara Demokrasi dan negara OtoriterNegara DemokrasiContoh negara demokrasiNegara OtoriterContoh negara otoriter di dunia Berikut ini perbedaan negara demokrasi dan negara otoriter Negara Demokrasi Rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggiKekuasaan tidak terpusat pada satu orang, tetapi adanya pembagian kekuasaan yang kebebasan persAdanya pemilihan umum Pemilu dalam memilih pemimpinAdanya jaminan hak bagi minoritasPeradilan yang bebas dan tidak memihak kepada siapa pun baik individu maupun kebebasan dalam berorganisasi dan berkelompokMemahami pentingnya Hak Asasi Manusia HAM Contoh negara demokrasi Contoh negara yang menganut pemerintahan demokrasi IndonesiaIndiaJepangAmerika SerikatFilipinaMeksiko Baca– Jelaskan perbedaan negara kesatuan dan negara serikat dan contohnya– Persamaan dan perbedaan negara ASEAN– Perbedaan desentralisasi dan dekonsentrasi– Perbedaan antara Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara Negara Otoriter Pengendalian Pemerintahan secara terpusat satu komando.Tidak adanya kebebasan dalam pembentukanOrganisasi/ partai politikAtaupun kelompok lain Keputusan politik berada pada satu pihak pemimpin kala itu.Tidak adanya kebebasan persTidak adanya PemiluKekuatan politik seakan tanpa terbatasTidak ada jaminan minoritasJaminan HAM tidak menjadi prioritas di sini Contoh negara otoriter di dunia contoh negara otoriter dan alasannya seperti tersebut di atas, diantaranya Korea UtaraSuriahJermanKonoKambojaTajikistan Nah teman, jadi negara otoriter merupakan kebalikan dari negara demokrasi sebuah negara disebut otoriter jika pers mendapat kebebasan memberitakan pengelolaan negara. Baca– Faktor yang menyebabkan suatu negara mengadakan hubungan internasional– Apa yang dimaksud dengan bela Negara– Masalah perdagangan antar negara– Arti penting Pancasila sebagai dasar Negara Ada bayak contoh negara yang termasuk negara demokrasi dan otoriter, kamu bisa menambahkan pada kolom komentar. Terima kasih sudah membaca dan membagikan artikel penulis cilik ini. Koreksi jika aku salah. Semoga bermanfaat. Sejarahseperti berulang, Soeharto meminta pakar administrasi negara, Prof. Jenderal Awaloedin Djamin, menantu Djuanda, untuk mereformasi lembaga birokrasi pemerintahan pusat serta daerah. Untuk memperkuat posisi birokrasi, Presiden Soeharto mengatur sistem kepegawaian di birokrasi lewat apa yang disebut monoloyalitas. Kekuasaan sebuah negara seringkali tidak terlepas dari kontrol para lembaga lembanganya. Semua lembaga yang bersangkutan saling berhubungan untuk mengontrol peranan lembaga lainnya, apakah sudah bersesuaian atau belum. Semua tergantung dengan pemerintahannya menggunakan prinsip beberapa negara yang menggunakan sistem penyerahan kekuasaan. Yang mana semua kekuasaan hanya dipegang oleh satu orang saja. Semua pemerintahan berpusat pada satu tersebut seringkali disebut dengan otoritarianisme. Otoritarianisme merupakan organisasi sosial yang ditandai dengan terjadinya penyerahan kekuasaan. Berikut merupakan pemaparan mengenai merupakan sebuah prinsip penyerahan kekuasaan. Yang mana dalam perkembangannya, semua proses pemerintahan maupun keorganisasian hanya terpusat pada satu orang saja. Orang tersebut memiliki hak untuk dapat mengontrol semua perkembangan yang dunia kepemerintahan, hal ini seringkali disebut dengan sentralisaasi. Yang mana semua kekuasaan pemerintahan baik daerah maupun pusat dipegang semua oleh pemerintah pusat. Pemerintahan pusat juga berwenang untuk mengatur hubungan luar ini juga seringkali disebut dengan ideologi otoriter. Hal itu berarti dalam bentuk pemerintahan terjadi penekanan pada kelompok tertentu yang sifatnya pribadi. Tekanan tekanan itu berasal dari kekuasaan negara perkembangannya, sistem otoritarianisme seringkali menentang prinsip demokrasi. Sehingga perihal pergantian kekuasaan tidak dilakukan secara terbuka dan OtoritarianismeAdapun beberapa karakteristik dari otoritarianisme yang mampu menambah wawasan kita mengenai paham ini. Yang tentunya juga membantu kita dalam membedakan paham otoritarianisme dengan paham lainnya, seperti diktator dan lain sebagainya. Berikut merupakan ciri ciri Dihargainya Hak Asasi ManusiaDalam penerapan prinsip otoriter, semua kekuasaan telah dikendalikan oleh pihak tertentu. Sehingga dalam hal pengambilan keputusan dan lain sebagainya dilakukan diluar kehendak dari masyarakatnya. Yang mana pihak tersebut hanya memperhatikan kemajuan negaranya, tanpa memperdulikan kesejahteraan Dapat Menjabat Dalam Waktu yang LamaUntuk mendukung jalannya pemerintahan, pastilah dilakukan perpindahan kekuasaan. Namun, negara yang berprinsip otoriter tidak melakukan perpindahan kekuasaan itu secara terbuka atau demokrasi. Melainkan dengan cara cara yang cenderung tertutup dari Mencurigai Munculnya Organisasi BaruPemerintahan yang otoriter cenderung memiliki ketakutan untuk diberontak oleh kelompok kelompok tertentu. Hal tersebut karena mereka takut, kekuasaannya akan dijatuhkan begitu saja. Sehingga untuk mencegah adanya hal itu, pemerintah mengeluarkan aturan yang berhubungan dengan pencegahan pembentukan sebuah organisasi Memegang Kekuasaan TertinggiSeperti yang kita tahu, pemerintahan yang otoriter cenderung untuk menyerahkan semua kekuasaannya hanya kepada pemimpin. Sehingga pemimpin memiliki peran yang begitu besar untuk mengendalikan dan mengatur segala aspek Komunikasi Satu ArahPemerintahan otoriter sangat membantasi warganya untuk mengutarakan pendapat atau aspirasinya mengenai kebijakan yang ditetapkan. Untuk itu untuk melancarkan semua kekuasaannya, pemerintah hanya menggunakan komunikasi yang sifatnya satu arah saja. Komunikasi satu arah ini digunakan untuk berkomunikasi ide, pikiran dan pesan, dan perintah lainnya, hanya dalam satu bentuk yaitu, OtoritarianismePemimpin Korea Utara, Kim melakukan pelarangan terhadap pembentukan organisasi baru di Korea Utara. Hal tersebut digunakan sebagai pencegahan awal lahiranya gerakan oposisi yang melakukan pemberontakan terhadap kebijakan otoriternya. Tags otoritarianisme, ppkn, Sistem pemerintahanPerekonomianterbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu : 1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg dianggap homogen & identik. 2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi brg &Daftar Isi Pengertian Otoriter Ciri-ciri Otoriter Contoh Otoriter 1. Pemerintahan Otoriter di Mesir 2. Pemerintahan Otoriter di Filipina Otoriter adalah salah satu istilah yang kerap kita temukan dalam konteks kepemimpinan dan pemerintahan. Otoriter dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri yang selalu dipandang otoriter memiliki kecenderungan keras kepala dan bersifat kaku hingga memaksakan keinginan kepada khalayak. Nah, dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lengkap mengenai pengertian otoriter, ciri-cirinya, serta jurnal dalam otoriter adalah tindakan menurut kemauan sendiri di mana setiap produk pemikiran dipandang benar. Otoriter ditandai dengan pemusatan kekuasaan pada diri sang pemimpin sendiri. Pemimpin dalam sistem yang otoriter biasanya sangat dominan dalam pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan. Si pemimpin meyakini bahwa organisasi yang ia pimpin adalah miliknya kepemimpinan otokratik digambarkan sebagai kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dengan sikap menang sendiri, tertutup pada saran dari luar, dan memiliki idealisme tinggi. Selanjutnya akan kita bahas secara lengkap dalam OtoriterKepemimpinan otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mengutip mutlak terpusat pada dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh berlangsung hanya satu arah dari pemimpin kepada harus selalu dicetuskan oleh mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan secara diberikan kepada bawahan secara atau anggota tidak memiliki kesempatan untuk memberikan saran, pendapat, dan menuntut kesetiaan mutlak dan prestasi sempurna dari anggotanya tanpa banyak ditemukan kritik daripada cenderung bertindak kasar dan kaku dalam ada paksaan, ancaman, dan hukuman dalam jalannya jawab keberhasilan organisasi hanya di tangan terlalu ditonjolkan sebagai simbol keberadaan juga sering menonjolkan diri sebagai penguasa bersikap megalomania atau gila organisasi identik dengan tujuan pribadi anggota lebih diutamakan daripada kinerja, kejujuran, dan norma-norma moral serta organisasi sangat OtoriterSetelah mengetahui ciri-ciri otoriter di atas, kamu mungkin bisa mulai membayangkan bagaimana kepemimpinan otoriter berlangsung. Apabila belum terbayang, kamu bisa melihat contoh-contoh kepemimpinan otoriter di bawah Pemerintahan Otoriter di MesirMesir pernah dikenal sebagai negara yang otoriter. Mengutip jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Mesir merdeka pada 1922 setelah menjadi bagian koloni Inggris. Mereka memulai pemerintahan dalam bentuk monarki konstitusional dan menerapkan sistem demokrasi parlementer. Tetapi sistem demokrasi parlementer itu tidak berjalan sebagaimana 1952, terjadi peristiwa kudeta di mana Raja Farouk turun tahta. Kudeta yang dipimpin Gamal Abdel Nasser itu mengubah sistem pemerintahan Mesir menjadi republik. Namun, bukannya semakin demokratis, negara itu justru dipimpin oleh rezim militer. Pemerintah membatasi kebebasan sipil dalam berserikat dan berpolitik, salah satunya lewat larangan pembentukan partai politik sejak sendiri menggeser koleganya, Presiden Mohammad Naguib, dan membuat dirinya sendiri menjadi presiden berikutnya. Nasser menerapkan ideologi sosialis-nasionalis dalam memimpin Mesir. Meskipun ada beberapa programnya yang baik untuk keadilan sosial, namun demokrasi tidak berjalan di itu terus berlanjut ke presiden berikutnya. Hingga pada 1977, Presiden Anwar Sadat memberlakukan sistem multipartai. Bersamaan dengan itu, kekuatan Islam di bidang politik pun hal tersebut menimbulkan kekhawatiran kaum liberal-sekuler karena pembentukan Mesir sebagai negara Islam dinilai akan mengancam kebebasan masyarakat Mesir. Sadat sendiri khawatir dan akhirnya membatasi pergerakan organisasi Islam yang menentang kebijakan pemerintah Mesir. Sikap dan tindakan otoriter Sadat dinilai melanggar Hak Asasi dipimpin oleh Nasser dan Sadat, Mesir menerapkan sistem pemerintahan yang lebih tepat disebut oligarki militer, di mana peran sipil dalam pemerintahan sangat terbatas dan hanya bersifat sebagai ornamen politik. Rezim otoriter di Mesir akhirnya tumbang setelah peristiwa revolusi di negara-negara Arab atau Arab Spring pada Pemerintahan Otoriter di FilipinaFilipina juga pernah mengalami pemerintahan otoriter di bawah Ferdinand Edralin Marcos. Mengutip jurnal dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam Marcos menjabat selama kurang lebih 20 tahun sejak 1965 hingga 1986. Selama menjabat, Marcos sengaja membuat dirinya boleh menjadi presiden hingga empat Marcos di satu sisi mengantarkan Filipina menjadi negara yang makmur dalam hal pangan. Filipina mengalami swasembada pangan karena produksi beras yang melimpah, hingga mampu mengekspor beras ke luar negeri. Ekonomi Filipina cenderung di sisi lain, keberhasilan ekonomi itu tidak berlangsung lama. Terjadi kesenjangan sosial yang parah antara masyarakat yang kaya dan yang miskin. Isu korupsi juga berkembang hingga menimbulkan kerusuhan sipil di seluruh penjelasan mengenai otoriter. Semoga bermanfaat. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] des/fds
a Pengesahan perjanjian internasional menjadi hukum positif suatu negara dilakukan oleh pemegang kekuasaan eksekutif. Model pengesahan demikian umumnya dilaksanakan di negara-negara yang menganut sistem monarki (kerajaan) absolut dan otoriter. b. Pengesahan perjanjian internasional menjadi hukum positif nasional dilakukan oleh badanPengertian Otoritarianisme – Organisasi sosial melalui transfer kekuasaan. Ini berbeda terhadap demokrasi dan individualisme. Dalam politik, pemerintahan otoriter ialah pemerintahan di mana kekuatan politik terkonsentrasi terhadap seorang pemimpin. Otoriter akan bergantung pada kekuasaan sebagai referensi seumur hidup. Ia akan menggunakan otoritas sebagai dasar untuk berpikir. Saat berhadapan dengan orang lain dan saat merespons masalah. Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Otoritarianisme. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut. Apa yang dimaksud dengan Otoritarianisme ?Ciri – Ciri Negara Otoriter dan Contohnya1. Tidak Dihargainya HAM Hak Asasi Manusia2. Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama3. Organisasi Baru Selalu Dicurigai4. Kekuasan Tertinggi Berada di Tangan Pemimpin5. Tidak Adanya Pemerataan Infrastruktur6. Kritik Terhadap Otoritarianisme Apa yang dimaksud dengan Otoritarianisme ? Pengertian Otoritarianisme merupakan adanya suatu bentuk organisasi sosial yang ditandai dengan transfer kekuasaan. Ini yakni telah berbeda terhadap demokrasi dan individualisme. Dalam politik, pemerintahan otoriter ialah adanya pemerintah di mana kekuatan p[ada bidang politik terkonsentrasi terhadap seorang pemimpin. Otoritarianisme yakni biasanya disebut dengan politik otoriter. Ini adalah bentuk pemerintahan yang ditandai dengan penekanan pada kekuasaan hanya terdapat negara atau individu tersebut, terlepas dari tingkat kebebasan individu. Otoritarianisme berbeda dari totaliterisme dalam sebuah lembaga ekonomi dan sosial yang tidak berada di bawah kendali pemerintah. Sistem tersebut yakni biasanya bertentangan dengan demokrasi, sampai sebuah kekuasaan pemerintah tersebut yakni pada umumnya dicapai dengan tanpa melalui sistem pemilihan yang demokratis. Ciri – Ciri Negara Otoriter dan Contohnya Terdapat berbagai ciri-ciri dalam negara otoriter beserta contoh, diantaranya ialah sebagai berikut 1. Tidak Dihargainya HAM Hak Asasi Manusia Dengan lamanya terhadap suatu masa pemerintahan, dapat dipastikan bahwa hak-hak warganya akan secara bertahap dirusak. Dalam jangka panjang, hak-hak terhadap masyarakat, yang sebenarnya mudah untuk diperoleh, menjadi semakin sulit karena banyaknya dalam suatu pembatasan yang sudah ada. Hasilnya ialah adanya protes atau demonstrasi oleh masyarakat, yang kemudian menjadi penyebab vertikal pelanggaran HAM. Kemudian penyebab konflik horizontal antara oposisi dan pembela pemerintah. 2. Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama Negara otoriter menunjukkan bahwa pemerintahannya cukup panjang. Dengan demikian, para pemimpin negara disebut diktator. Misalnya, terdapat beberapa pemimpin negara, yaitu Moammer Kadafi dan juga kasus besar yang berada di masa pemerintahan yakni Bashar Al Ashad. Dan itu sebenarnya yakni telah memicu adanya suatu penyebab perang Amerika dengan Suriah, karena pemerintah Bashar Al Ashad sama sekali tidak kooperatif dalam kemajuan dan pertimbangannya. 3. Organisasi Baru Selalu Dicurigai Negara otoriter berikutnya dicurigai sebagai organisasi baru. Para pemimpin otoriter selalu takut dengan organisasi-organisasi ini. Akan tetapi itu diyakini revolusi atau pemberontak negara. Karena itu, biasanya ada aturan yang mencegah pembentukan suatu organisasi di suatu negara karena hal ini dikhawatirkan sebagai tanda lahirnya gerakan oposisi lain, walaupun organisasi tersebut sebenarnya tidak terkait dengan politik. Ini terjadi pada Korea Utara. Kim melarang seluruh komunitas untuk mendirikan organisasi terhadap suatu komunitas. 4. Kekuasan Tertinggi Berada di Tangan Pemimpin Nama dalam sebuah pemerintahan otoriter yakni tentu saja adanya seorang pemimpin yang akan mengendalikan dan mengatur terhadap pemerintahan tersebut. 5. Tidak Adanya Pemerataan Infrastruktur Pemerintah yakni hanya fokus terhadap pusat, jadi tentu saja daerah yang berbeda, terutama yang terletak di daerah terpencil, mengalami kemunduran dalam infrastruktur. Mungkin ini juga memicu beberapa konflik lokal, misalnya konflik Poso dan konflik Ambon. 6. Kritik Terhadap Otoritarianisme Kekuasaan adalah adanya sebuah faktor penting terhadap suatu kehidupan. Dengan penggunaan energi yang tepat dan baik, banyak hal dapat dicapai dan dapat berbagai keberhasilan dapat dicapai. Kesalahan otoritarianisme dan para pengikutnya adalah melihat kekuasaan bukan sebagai sarana tetapi dalam tujuan tersebut. Karena itu sangat begitu penting bagi mereka dengan bagaimana kekuatan bekerja, digunakan, dan dimanifestasikan. Apa yang harus dicapai, bagaimana itu dicapai dan nasib orang-orang yang terlibat terhadap mencapainya tidak penting. Baca Juga Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Otoritarianisme. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermafaat bagi Anda semuanya.
Identitasdi negara inilah yang kemudian disebut sebagai identitas nasional. Merupaan sebuah jati diri ataupun kepribadian suatu negara yang telah melekat, Untuk melindungi semua itu rasanya tidak berlebihan jika akhirnya kebudayaan ini diangkat menjadi salah satu karakteristik untuk identitas bangsa. Karena dengan mengakuinya, sama sajaJakarta Otoriter adalah istilah yang mungkin sudah sering kamu dengarkan. Istilah ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan seseorang di suatu organisasi, perusahaan, maupun di sebuah negara. Gaya kepemimpinan ini cenderung dinilai negatif oleh banyak orang. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli dan Macam-Macam Gaya Memimpin Leadership Adalah Kepemimpinan, Kenali Kemampuan yang Harus Dimiliki Attitude Artinya Sikap yang Bisa Diciptakan, Ini Penjelasan Para Ahli Sebenarnya, gaya kepemimpinan otoriter tidak selalu berkonotasi negatif. Gaya kepemimpinan otoriter ini berguna ketika suatu organisasi membutuhan sosok pemimpin yang bisa memutuskan sesuatu dengan cepat dan akurat. Selain itu, gaya kepemimpinan ini juga membuat sesuatu tampak sempurna, karena tidak menoleransi adanya kesalahan sekecil apapun. Otoriter adalah berkuasa sendiri. Pemimpin otoriter cenderung merasa dirinya paling pintar dan mengerti, serta tidak suka mendapat kritik dan masukan. Gaya kepemimpinan otoriter memiliki kecenderungan memaksakan kepatuhan mutlak. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Sabtu 23/7/2022 tentang otoriter Rusia Vladimir Putin menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan menghentikan program senjata pemimpin sumber pixabaySebelum mengenal apa itu otoriter, kamu perlu memahami terlebih dulu tentang kepemimpinan. Pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi. Otoriter adalah salah satu jenis gaya kepemimpinan yang dikenal juga dengan sebutan otokratis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, otoriter adalah berkuasa sendiri atau sewenang-wenang. Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan kekuasaan penuh pada pemimpin. Biasanya, para bawahan atau anggota tidak diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri. Dalam arti, otoriter adalah keputusan pemimpin bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan anggotanya tidak diberi kesempatan berpendapat. Otoriter adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur apa pun di perusahaan/organisasi. Terkadang, gaya kepemimpinan ini bisa berjalan sukses, jika memang pemimpin punya pengalaman dan keterampilan Pemimpin OtoriterCiri-ciri pemimpin otoriter adalah sebagai berikut 1. Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan memiliki hak penuh atas itu. 2. Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. 3. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain. 4. Semua keputusan dari pemimpin adalah paling benar. 5. Sering menggerakkan bawahan dengan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. 6. Cenderung membuat pilihan hanya dari pemikiran atau idenya sendiri. 7. Memandang ide bawahan tidak lebih baik. 8. Pemimpin otoriter membuat inovasi dan kreativitas tidak bisa dikembangkan. 9. Di bawah pemimpin otoriter, banyak yang merasa tugas yang dikerjakan hanya didasarkan pada ketakutan dan ancaman. 10. Sangat berorientasi pada hasil dan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan OtoriterIlustrasi Pemimpin Image by Free-Photos from PixabayMelansir kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter Kelebihaan gaya kepemimpinan ororiter adalah - Waktu yang dihabiskan untuk membuat keputusan penting dapat dikurangi. - Rantai komando dapat dengan jelas ditekankan. - Kesalahan dalam implementasi rencana dapat dikurangi. - Menggunakan gaya kepemimpinan otoriter menciptakan hasil yang konsisten. Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter Kekurangan gaya kepemimpinan ororiter adalah - Sangat ketat terkadang dapat menyebabkan pemberontakan karyawan. - Membunuh kreativitas dan inovasi karyawan. - Mengurangi sinergi & kolaborasi grup. - Masukan kelompok berkurang secara dramatis. - Kepemimpinan otoriter meningkatkan tingkat keluar masuk karyawan. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan LainnyaMacam-Macam Gaya Kepemimpinan. Foto Freepik- Gaya Kepemimpinan Demokratis. Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah bawahan mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini. Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani oleh bawahan, bahkan difavoritkan. - Gaya Kepemimpinan Birokrasi. Di sini, pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan birokrasi ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan. Jadi, sekiranya ada karyawan yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja baik, atasan bisa segera mengambil sikap. - Gaya Kepemimpinan Karismatik. Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh semua orang dewasa. Berdasarkan hal itu, pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki karisma di dalam dirinya. Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin karismatik akan membuat orang kagum, yakin, dan benar-benar percaya. - Gaya Kepemimpinan Inovatif. Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan berpengaruh pada bagaimana cara ia memimpin organisasi atau perusahaan. Inilah yang dikenal dengan gaya kepemimpinan inovatif atau innovative leadership style. Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan. - Gaya Kepemimpinan Partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. Dalam hal ini, baik pimpinan maupun bawahan akan terlibat bersama menentukan kebijakan dan aturan lainnya. - Gaya Kepemimpinan Transaksional. Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa reward hadiah/penghargaan dan punishment hukuman/sanksi. Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi. - Gaya Kepemimpinan Delegatif. Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam menyelesaikan tugas. Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih berkembang. - Gaya Kepemimpinan Situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. Dalam penerapannya, gaya kepemimpinan situasional terbagi menjadi 2 dua teori, Teori kepemimpinan Hersey dan Blanchard dengan empat gaya, yaitu gaya bercerita, gaya penjualan, gaya berpartisipasi, dan gaya mendelegasikan. Kemudian ada pula, Teori kepemimpinan SLII Blanchard, yang berfokus pada pengarahan, pembinaan, pendukung, dan delegasi. - Gaya Kepemimpinan Transformasional. Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan. Di dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar kualitas mereka semakin meningkat.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
UUD1945 adalah sumber hukum tertulis yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini berarti, sesuai dengan pernyataan di atas, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis tertinggi dan dasar bagi setiap pembentukan peraturan perundangan di bawahnya agar tidak bertentangan dengan UUD 1945. 5. Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis Konstitusi dalam
Setiap negara pasti mempunyai bentuk pemerintahan masing – masing. Ada 2 sistem yang dianut oleh negara di dunia yaitu sistem demokrasi dan otoriter. Apa sih, yang dimaksud dengan sistem demokrasi dan otoriter itu? Jadi, Negara Demokrasi adalah negara yang bentuk pemerintahan atau sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat. Bentuk pemerintahan demokrasi yaitu dijalankan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi, artinya adalah kekuasaan tertinggi di negara demokrasi ini ada di tangan rakyat. Sedangkan, kalo Negara Otoriter merupakan negara yang bentuk kekuasaannya bersifat terpusat. Kekuasaan otoriter berkebalikan dengan sistem demokrasi, karena kekuasaan otoriter yaitu kekuasaan yang terpusat dan gak melihat kebebasan individu lainnya. Semua keputusan dan kebijakan dibuat oleh pihak penguasa. Keduanya merupakan sistem pemerintahan yang bertolak belakang dan mempunyai banyak sekali perbedaan dari berbagai aspek dan kriteria. 1. Pemilihan Kepala Negara2. Lama Periode Kepala Negara3. Kebebasan Pers dan Media4. Kekuasaan Tertinggi5. Fungsi Hukum6. Ada Tidaknya Pembagian Kekuasaan7. Ada Tidaknya Perbedaan dan Keanekaragaman8. Sifat Badan Peradilan9. Asas Konstitusional10. Jumlah Partai Politik11. Fungsi Partai Politik12. Penyelesaian Masalah13. Sistem Politik14. Jaminan HAM15. Kebebasan Berpendapat 1. Pemilihan Kepala Negara Pada negara demokrasi, pemilihan kepala negara dilakukan lewat metode pemilihan umum atau pemilu secara demokratis oleh warga, dengan syarat suara terbanyak atau mayoritas yang terpilih. Sedangkan, kalo Pada negara otoriter, pemilihan umum gak dijalankan secara demokratis. Pemilu cuma dijalankan sebagai formalitas buat melanjutkan keabsahan penguasa atau pemerintahan yang udah ada, bahkan terkadang gak dilakukan pemilu sama sekali. 2. Lama Periode Kepala Negara Pada negara demokrasi, lama periode kepala negara atau presiden dibatasi secara teratur, umumnya sekitar 4 sampai 5 tahun aja. Di Indonesia, masa jabatan presiden selaku kepala negara cuma 5 tahun aja, dan cuma bisa terpilih dalam 2 periode aja. Sedangkan, Pada negara otoriter, gak ada batasan terkait kepemimpinan penguasa negara. Gak ada pergantian pimpinan negara karena penguasa atau diktator gak mau melepas jabatannya, jadi berlangsung sampai batas waktu yang gak bisa ditentukan. 3. Kebebasan Pers dan Media Di negara demokrasi, ada kebebasan pers dan media. Pers dan jurnalis bebas memberitakan pengelolaan negara oleh pemerintah. Sementara itu, Di negara otoriter, gak ada kebebasan pers. Pemerintahan berjalan tertutup dan gak bisa diberitakan oleh pers. Hal ini membuat publik gak mengetahui kebijakan pemerintahan. Pers juga dibungkam, supaya gak mengkritik dan melawan pemerintah. 4. Kekuasaan Tertinggi Kekuasaan tertinggi di negara demokrasi ada di tangan rakyat. Hal ini sesuai dengan pengertian demokrasi yang didefinisikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kedaulatan rakyat jadi pemegang kekuasaan tertinggi di negara demokrasi. Sedangkan, kalo Kekuasaan tertinggi di negara otoriter, yaitu di pihak penguasa. Pemerintahan memegang kendali penuh pada semua aset dan sumber daya di seluruh negeri. Kekuasaan pemerintah atau penguasa gak ada batasnya di negara tersebut. 5. Fungsi Hukum Di negara demokrasi, fungsi hukum penting sebagai instrumen pelaksana kehendak rakyat, jadi semua warga bertindak sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu, kalo Di negara otoriter fungsi hukum dipakai sebagai legitimasi program penguasa. Hukum dipakai secara sewenang-wenang dan sepihak demi kepentingan pihak penguasa. 6. Ada Tidaknya Pembagian Kekuasaan Di negara demokrasi, ada pembagian kekuasaan di setiap lembaga tertentu. Contohnya aja seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Jadi, gak ada kekuasaan mutlak. Sedangkan, kalo Di negara otoriter, gak ada pembagian kekuasaan. Semua kekuasaan dipusatkan pada satu orang atau satu pihak tertentu yang berkuasa aja, jadi pihak tersebut punya kekuasaan yang mutlak dan absolut. 7. Ada Tidaknya Perbedaan dan Keanekaragaman Di negara demokrasi, ada banyak perbedaan pendapat dari tokoh – tokoh politik. Pemerintah yang berkuasa juga memaklumi dan mengakui perbedaan tersebut serta menganggap adanya keanekaragaman sebagai hal yang wajar. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, berlaku sebaliknya. Penguasa umumnya menentang adanya perbedaan atau keanekaragaman. Kalo ada yang mempunyai pendapat dan sikap yang berbeda dengan penguasa, maka orang itu akan ditangani dan segera ditumpas. 8. Sifat Badan Peradilan Di negara demokrasi, badan peradilan bekerja dengan bebas dan adil. Gak ada intervensi hukum dari pihak lain terhadap proses peradilan yang berjalan. Semua aturan hukum dan peradilan harus berlangsung adil, jujur, dan tanpa intervensi. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, badan peradilan pada negara otoriter gak bersifat bebas. Jadi artinya, sering terjadi intervensi dari pihak penguasa atau pihak lainnya pada proses hukum dan peradilan di sebuah negara otoriter. 9. Asas Konstitusional Di negara demokrasi, pemerintahan berlandaskan konstitusional dan hukum yang disepakati sebelumnya. Artinya segala penyelanggaraan pemerintahan punya dasar hukumnya dan harus sesuai dengan konstitusi, misalnya kalo di Indonesia harus sesuai UUD 1945. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, pemerintahan gak berlandaskan konstitusional. Negara otoriter menjalankan pemerintahan secara sewenang-wenang sesuai dengan kehendak penguasanya, tanpa perlu memperhatikan konstitusi atau aturan tertentu. 10. Jumlah Partai Politik Di negara demokrasi, mempunyai partai politik yang jumlahnya lebih dari satu partai. Contohnya di Amerika Serikat, ada 2 partai politik yaitu partai Demokrat dan partai Republik. Di Indonesia, jumlah partai politik lebih banyak lagi, pernah mencapai lebih dari 20 parpol. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, umumnya ada 1 partai politik aja. Sistem yang dipakai yaitu cuma 1 partai politik atau mungkin beberapa partai politik, tapi cuma ada 1 partai yang memonopoli kekuasaan dibanding partai lain yang cuma jadi formalitas aja. 11. Fungsi Partai Politik Di negara demokrasi, fungsi partai politik yaitu sebagai sarana komunikasi timbal – balik antara pemerintah dengan masyarakat. Partai politik juga memberi edukasi dan pembelajaran politik pada orang awam serta sosialisasi terkait kebijakan politik. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, fungsi partai politik lebih mengedepankan fungsi sebagai sarana pendoktrinan pemerintah pada masyarakat. Artinya, adanya partai politik ini mendukung penuh kebijakan pemerintah tanpa adanya partai yang jadi oposisi. 12. Penyelesaian Masalah Di negara demokrasi, dalam melakukan penyelesaian masalah ini melalui jalur demokratis dan juga musyawarah. Umumnya, penyelesaian masalah dilakukan melalui perundingan atau diskusi secara damai sampai menemukan suatu solusi atau jalan keluar bersama yang udah disepakati. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, dalam melakukan penyelesaian masalah diputuskan secara sepihak oleh penguasa yang sekarang sedang berkuasa. Gak adanya musyawarah atau diskusi secara bersama dulu, karena penguasa punya kekuasaan mutlak jadi yang memutuskan suatu masalah penguasa tersebut secara sepihak. 13. Sistem Politik Di negara demokrasi, sistem politik berlandaskan pada keputusan rakyat dalam mengambil keputusan melalui perwakilan rakyat. Maksudnya, rakyat punya perwakilan melalui parlemen buat menentukan aturan dan keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Sedangkan, kalo Di negara otoriter, sistem politik cuma berlandaskan pada keputusan penguasa tanpa memperlihatkan aspirasi rakyatnya sedikit pun. Jadi, disini rakyat gak mempunyai perwakilan buat memberikan suara aspirasi, jadi penguasa yang mutlak membuat aturan dan kebijakan. 14. Jaminan HAM Di negara demokrasi, sangat menjunjung tinggi HAM atau hak asasi manusia. Pemerintah melalui instrumennya menjamin perlindungan dan penegakkan HAM buat semua warga negara tanpa terkecuali. Kalo ada kasus pelanggaran HAM, pemerintah wajib buat menuntaskannya. Sementara itu, kalo Di negara otoriter, gak ada jaminan perlindungan HAM atau hak asasi manusia. Pemerintah yang berkuasa justru kerap melakukan pelanggaran HAM pada warganya yang dianggap menentang atau membahayakan pihak penguasa. 15. Kebebasan Berpendapat Di negara demokrasi, ada kebebasan berpendapat buat semua warganya. Setiap orang berhak menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum, melalui orasi atau demonstrasi. Semua agenda itu dijamin oleh hukum dan undang-undang. Sedangkan, kalo Di negara otoriter, gak ada sama sekali kebebasan berpendapat buat warganya. Setiap orang dilarang menyampaikan aspirasi yang mengkritik pemerintah di muka umum. Pihak penguasa akan menumpas pihak-pihak yang mengkritiknya. Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan Negara Demokrasi dan Negara Otoriter yang sering dianut oleh negara di seluruh dunia. Semoga dengan adanya pembahasan ini, kamu lebih paham dan tahu tentang sistem negara demokrasi dan sistem negara otoriter 😀 Originally posted 0010-06-29 124700.
YxJE.